Thursday 23 November 2017

Belajar Bewegend Durchschnittlich Saham


Hallo sobat para Trader Investor. Di dalam Edukasi Saham akan saya jelaskan beberapa indikator yang di gunakan dalam analisa teknikal. Yang pertama kita kenal dan sering di gunakan oleh para analis adalah Moving Average. Umzugsdurchschnitt adalah pergerakan harga rata-rata dalam periode tertentu. Seperti MA 5 berarti pergerakan harga rata-rata dalam 5 hari, MA 20 berarti pergerakan harga rata-rata dalam 20 hari Dan MA 60 pergerakan harga rata-rata dalam 60 hari Untuk Edukasi Saham ini saya akan menggunakan Einfache MA (SMA) dengan pergerakan harga rata-rata 5 dan 20. mengapa SMA 5. Ini mudah saja Karena jadwal perdagangan saham selama 1 minggu ada 5 hari dan kenapa SMA 20. Karena dalam 1 bulan biasanya terjadi 20 hari transaksi perdangan saham Bagaimana cara membaca Indikator SMA ini. Di bawah ini saya sertakan gambar dan cara membacanya. Garis Merah adalah SMA 5 Sedangkan garis Biru adalah SMA 20 Bila di temukan indikator pada Grafik terjadi Garis Merah (SMA 5) dari ATAS menuju ke BAWAH. Sehingga memotong (Kreuz) ke Garis Biru (SMA 20). Maka hal ini terjadi Harga TURUN. Dan biasa di sebut sebagi DEATH CROSS (lihat lingkaran Hijau) Bila di temukan indikator pada Grafik terjadi Garis Merah (SMA 5) dari BAWAH menuju ke ATAS. Sehingga memotong (Kreuz) ke Garis Biru (SMA 20). Maka hal ini terjadi Harga NAIK. Dan biasa di sebut sebagi GOLDEN CROSS (lihat lingkaran Kuning) Teknik Analisa Moving Average Saham (MA) Setelah paham Soal apa itu isitilah analisa teknikal saham Moving Average dan lainnya. Selanjutnya kita belajar bagaimana mengetahui gleitende durchschnittliche suatu saham dengan menghitungnya sendiri melalui bantuan grafik yang kita buat sendiri. Pertama buatlah grafik, masih ingat ketika belajar Matematika di sekolah kan. Yang mana memiliki sumbu horizontale atau 8216X8217 dan juga sumbu vertikal atau 8216Y8217. Pada sumbu X diberikan nilai hari untuk menandakan grafik berdasarkan perubahan harinya, sedang pada sumbu Y untuk mengindikasikan perubahan harga dari saham. Seetteai contoh kita akan melakukan analisa teknikal gleitende durchschnittliche untuk 5 hari terachhir (MA-5), maka yang dilakukan penghitungan adalah harga sahamnya selama kurun waktu lima hari terakhir yang mana hari ini juga termasuk di dalamnya. Seelade diketahui berapa harga rata-rata di ditiap harinya dan juga haga closingnya, tinggal hubungkan dengan garis dari titik-titik tersebut, yakni pada titik harga rata2nya dan juga pada harga penutupannya. Dengan demikian maka akan terbentuklah dua pola kurva dari hasil kerja unda, yaitu kurva pola MA dan juga aktual. Terakhir, tinggal analisa dari bentuk kurva tersebut yang mana jika kurva harga penutupan mencapai kurva gleitend Durchschnitt yang bergerak dari bawah ke atas yang disertai dengan frequensi transaksi yang sangat tinggi maka hal demikian memberi tanda untuk membeli saham. Sedangkan jika sebaliknya yang terjadi, yang mana jika kurva harga penutupan atau aktualen mencapai kurva gleitender Durchschnitt (MA) dengan transaksi yang tinggi pula dari atas ke bawah, maka itulah tanda untuk segera melakukan penjualan saham. Demikian mengenai cara mengetahui dan menganalisa Bewegen Durchschnitt Saham di atas, dan dengan ini und a telah paham sebagian dari analisa teknikal. Tinggal kembangkan dengan memahami istilah lain dari analisa teknikal yang telah diulas sebelumnya. MACD ini merupakan salah satu indikator dalam analisis teknikal yang paling banyak dikenal dan digunakan oleh banyak trader di dunia. Indikator ini cukup baik dalam memprediksi perubahan tren harga MACD ini diciptakan oleh Gerald Appel yang sebenarnya konsepnya hampir sama dengan momentum Indikator. Pada Impulsindikator, Cara Membran Indikator Ini Adalah Dengan Hanya Mengurangkan Harga Saham Hari Ini Dengan Bebrapa Periode Yang Lalu. Bagi yang lupa dengan momentum, silakan klik disini MACD ini sendiri dibuat dengan cara yang hampir sama dengan momentum. Hanya saja yang dikurangkan bukan harga sahamnya secara 8220mentah8221, tapi gleitende Durchschnitt-nya. Jadi jika ada tertulis MACD 12,26 berarti artinya nilai dari gleitender Durchschnitt 12 dikurangi dengan gleitender Durchschnitt 26. Gleitender Durchschnitt Yang dipergunakan dalam MACD haruslah jenis expenontial. Tujuan dari indikator ini adalah untuk menciptakan indikator yang lebih glatt dan lebih mudah dibaca daripada indikator momentum yang memang kurang enak jika dilihat. Sinyal beli dan jual ditunjukkan dari perpotongan garis MACD dengan gleitenden Durchschnitt-nya (yang dipergunakan adalah einfach gleitenden Durchschnitt). Jika MACD mememotong ke atas garis gleitend Durchschnitt-nya (goldenes Kreuz), maka hal itu berarti sinyal beli. Jika sebaliknya (totes Kreuz) berarti sinyal jual. Dapat Doughnat Dari Gambar di Bawah Ini, Garis MACD Ditunjukkan Berwarna Merah Dan Umzug averagenya Adalah Berwarna Hitam. Periode Yang Diperkenalkan Oleh Gerald Appel Adalah MACD 12,26 Dan sinyal gleitenden Durchschnitt 9. Selain itu juga MACD 19,39 Dan sinyal gleitenden Durchschnitt 9 serta MACD 6,19, Dan sinyal gleitenden Durchschnitt 9. Hanya saja hal ini bukan angka yang pasti. Gerald memakai angka tersebut karena kebetulan periode tersebut sesuai dan pas untuk kebanyakan sekuritas di Amerika. Anda Dapat Membran-Periode Yang Terbaik und ein Jika und ein Menggunakan Programm Analisis Teknikal Berbayar. Hal ini dapat dimungkinkan dengan menggunakan fitur zurück test Jika anda lihat di atas, saya menggunakan MACD yang sangat panjang untuk menentukan tren jangka menengah dari KLBF. Panjang Pendeknya MACD und ein bisa und ein Tentukan Dari Gaya Handel und ein Dan jenis Saham Yang und ein Handels-Kan. Yang Pasti, Semakin Panjang Periode MACD und ein Semakin Panjang Tren Yang und ein Tradingkan. Sebagai tambahan, sinyal yang paling kuat sebenarnya tidak ditunjukkan pada perpotongan MACD dengan gleitend Durchschnitt-nya namun pembalikan arah yang signifikan pada MACD anda. Jika MACD sudah berbalik arah, maka hal ini mengindikasikan bahwa tren akan segera berbalik arah pula. Nah, Ada Indikator Yang Sangat Mirip Dengan MACD, Namanya Preis Oszillator. Mari klik disini untuk lebih jelasnya. Viel Glück. Aalisa TeknikalApa itu gumam und a dalam hati. Kok investasi saham pake analisa teknik Emangnya saham punya mesin Nah, untuk menghindari salah pengertian, sebelum kita diskusi tentang prinsip yang mendasari analisa teknikal (technische analyse), saya jelaskan dulu apa sebenarnya Analisa Teknikal ini. Analisa Teknikal (Technische Analyse atau disingkat TA) adalah bidang yang memperhatikan gejolak harga (dan volume) saham dengan tujuan memprediksi harga saham di masa datang. Analisa teknikal biasanya dilakukan dengan menggunakan 8220chart8221 atau grafik. Ada pemain saham yang menganggap Analisa Teknikal hanyalah chartgrafik harga. Tidak flehen Semi metode analisa yang menggunakan harga (danatau volume) termasuk dalam Technische Analyse ini, terlepas apakah metode itu dijabarkan dalam grafik atau tidak. Saat ini Technische Analyse sudah diterima sebagian pemain saham sebagai alat yang berguna. Tapi tetap saja masih ada yang menganggap bahwa Technische Analyse tidak bermanfaat sama sekali. 8220Analisa Teknikal itu omong kosong, 8221 begitu kata mereka. 8220Saya hanya percaya pada analisa fundamental.8221 Pendapat mereka sah-sah saja. Tapi terlepas dari apakah analisa teknikal berguna atau tidak, tidak ada salahnya und eine mencoba dan menentukan pendapat und ein sentiri. Sebelum anda mendalami Technische Analyse lebih lanjut, und a sebaiknya terlebih dahulu tahu prinsip-prinsip dasar berikut: Tidak ada satu pun analisa teknikal yang bisa memprediksi semuanya, yang 8220works die ganze Zeit.8221 Analisa Teknikal terbagi menjadi dua metode utama: Trend-Folge dan Oszillator . Sebelum anda percaya analisa teknikal und a harus terlebih dulu percaya dalil momentum. Prediksi yang diberikan analisa teknikal bersifat TIDAK absolut. Analisa Teknikal digunakan karena sifatnya yang konsisten dan tanpa prasangka (unvoreingenommen). Mari kita telaah lebih dalam prinsip-prinsip tersebut Prinsip Pertama: Tidak Ada Satu Pun Analisa Teknikal Yang Bisa Memprediksi Semuanya. Kalau und a mendalami TA, und a akan menemukan berbagai rupa metode, dari yang sederhana sampai yang rumit. Tampilan harga saham bisa dilakukan dengan bar, Leuchter, Punkt-und-Figur dan lain-lain. Meta perhitungan juga ada puluhan bahkan ratusan, di antaranya: Durchschnittliche True Range, Bollinger Bands, Chaikin Geldfluss, Moving Average Konvergenz Divergenz (MACD), Moving Average, Auf Balance Volumen, Parabolische SAR, Preiskanal, Relative Strenth Index, Stochastisch, Williams8217 R Yang harus und ein camkan: Dari semua metode ini, tidak ada satupun yang bisa melakukan semua hal, tidak ada satupun yang 8220works die ganze Zeit.8221 Artinya, setiap metode punya kelebihan tapi juga ada kelemahannya. Contohnya begini: Bollinger Bands bisa berfungsi dengan baik ketika volatilitas relatif stabil tapi tidak efektif ketika volatilitas berubah menjadi tinggi. Atau, Moving Average Mungkin Berfungsi Baik Ketika Saham Bergerak Dalam Trend, Tapi Tidak Banyak Gunanya Ketika Harga Bergerak Dalam Kisaran (seitwärts). Jadi kalau ada orang yang mengklaim bahwa analisa teknikal ciptaannya bisa memprediksi pergerakan semua saham dalam segala kondisi, wah, sebaiknya und a berhati-hati. Ini sama saja dengan tukang obat yang mengklaim bahwa obatnya bisa menyembuhkan semua penyakit: darah tinggi, darah rendah, kencing manis, serangan jantung, streichel, gagal ginjal, kanker, sampai impotensi, mandul, penyakit kulit, penyakit kelamin dan lain sebagainya. Kemungkinan selalu ada, tapi sangat kecil Beranikah und a mempertaruhkan kesehatan dan nyawa und ein hanya dengan obat ini Saya rasa tidak. Jadi sebaiknya juga und a tidak mempertaruhkan seluruh uang investasi und pada satu analisa teknikal. Prinsip Kedua: Analisa Teknikal terbagi menjadi dua cabang utama, Trend-nach Dan Oszillator. Prinsip kedua ini adalah kelanjutan dari prinsip pertama Ada baiknya kita lihat dulu perbedaan Trend-nach demgan Oszillator. Indikator Trend-nach berfungsi memprediksi apakah saham yang sedang bergerak naik (aufwärts) atau turun (abwärts) cenderung akan melanjutkan aksinya atau cenderung berbalik arah. Sedangkan Indikator Oszillator berfungsi memprediksi suatu saham yang bergerak dalam kisaran apakah sudah jenuh jual atau jenuh beli. Indikator Trend-nach tidak bekerja efektif pada saham yang bergerak dalam kisaran (sideway). Demikian Pula, Indikator Oszillator tidak berfungsi maksimal pada saham yang sedang bergerak naik atau turun drastis. Kalau saja pergerakan harga saham selalu sama (yang naik, naik terus yang sideway, sideway terus yang turun, turun terus) tentu tidak ada masalah karena indikator yang sudah berfungsi baik akan tetap berfungsi. Tapi masalahnya saham tidak terpaku pada pergerakan yang sama: yang sudah naik berkemungkinan berubah menjadi bergerak sideway. Atau juga saham yang sudah lama bergerak sideway, tiba-tiba keluar dari kisarannya dan memulai Trend turun. Ketika perubahan ini terjadi, analisa teknikal yang berfungsi efektif sebelumnya akan menjadi tidak efektif dan memberi sinyal yang tidak tepat. Abbildung 1. Guru Yosen memberitahu Chin Mi, si Kung Fu Junge, bahwa taktik harus disesuaikan dengan keadaan Maka dari itu, und eine harus membedakan dulu analisa teknikal yang anda gunakan, apakah ia adalah trend-folgend (misalnya gleitender Durchschnitt, MACD) atau Oszillator ( Relative Strength Index, Stochastisch). Menggunakan Indikator Trend-nach Pada Saham Yang Bergerak Dalam Kisaran Sempit Akan Menuai kerugianischen. Demikian pula sebaliknya, menggunakan indikator oszillator pada saham yang sedang trend naik akan membran kita menjual terlalu awal. Masukan yang sangat menarik sekali untuk seorang pemula seperti saya yang sedang menabung demi kehidupan yang lebih baik lagi kedepannya. Berdasarkan cerita dari bapak, seperti jatuh banggun bukanlah masalah untuk anda, sehancur apapun dan serugi apapun bapak, bapak tetap berjuang dan meyuakin bahwa bapak melangkah di jalan yg benar ,, sungguh membuat saya terharu. D semoga bapak terus menceritakan stategyquot baru dalam bermain saham. Salam hormat saya kepada trader profesional, hendra Mas Hedra, terima kasih untuk komentarnya yang sangat positif. Saya memang terus berjuang untuk belajar Hauptsaham. Tapi tidak berarti saya tidak pernah meragukan pilihan ini Beberapa kali saya hampir menyerah karena rugi betitu banyak yang membuat saya dihimpit Stress betitu berat. Tapi akhirnya saya tetap Hauptsaham lagi. Mungkin saya ini seorang masochist yang suka menyiksa batin sendiri. - D Selamat siang Pak Iyan, Saya mau bertanya, mohon pencerahannya. Sy dulu pernah ikut Handel saham sekitar 3 tahun dan hasilnya rugi. Akhirnya berhenti sekitar 3 tahun dan sekarang ini mau mulai kembali aktifitas handel dgn harapan saya bisa tinggalkan pekerjaan saya sekarang ini dan vollzeit di handel. Sebelum mulai lagi sy pikir sy harus benar2 vorbereiten secara jauh lebih baik daripada waktu lalu. Dari beberapa buku yg saya baca, termasuk dari blog Bapak, saya dapatkan adalah waktu terbaik membeli ada saat trend harga saham sedang naik dan Ausbruch Widerstand (cmiiw). Namun dari pengamatan saya, dari saham2 yang ausbruch resistent, kebanyakan keesokan harinya atau 2-3 hari sesudahnya akan turun kembali walaupun tidak menyentuh support barunya. Misalnya saham ABCD resistent di 2000, Tanggal 1 Bruch resistent dan naik jadi 2200, tapi keesokan harinya baik offen atau schließt di 2100, dan tanggal 3 schließt di 2000. Tanggal 4 kembali mantul setelah kena di supportnya dst dst .. Karena saya mengkategorikan diri saya Di swing trader, dan tidak setiap waktu di depan monitor, biasanya baru ketauan ada saham ausbruch pada malam harinya. Artinya saya harus nehmen handeln keesokan harinya, cmiiw. Yang jadi pertanyaan saya, kapan waktu yang tepat kita masuk saat saham ausbruch 1. Apakah sebaiknya kita masuk pada tanggal 1 sore2nya (kl kebetulan saya didepan monitor) 2. Atau beli di tanggal 2 dengan harga 2100 dengan resiko deg2an di tanggal 3 nya 3. Atau kita tunggu harga di support barunya yaitu 2000 baru kita masuk 4. Atau beli saja dengan harga berapapun, pasang stop los 10 dibawah 2000 kemudian tutup monitor dan tunggu naik Mohon pencerahan ya Pak Iyan. Dan terima kasih banyak Tidak ada SATU-SATUNYA cara tepat untuk membeli saham Ausbruch. Kalau menurut pengamatan Marden saham ausbruch kebanyakan turun lagi beberapa hari kemudian, itu artinya lebih baik beli setelah turun lagi. Tapi bagaimana dengan breakout yang baru turun setelah naik kencang (misalnya 50) Ingat: Technische Analyse, seperti analisis-analisis lainnya, ujung2nya NEBAK. Apakah und a sudah baca pos quotCara Membeli Saham Untuk Pemulaquot Sudah saya tulis di pos tersebut untuk membeli saham dalam 2 tahap. Beli dulu setengah kalau turun beli lagi Menjawab pertanyaan und a satu-per-satu: 1. Kalau und a bisa beli saham KETIKA ia Ausbruch, BELI. Ini dengan asumsi saham tersebut BENAR-BENAR Ausbruch. Artinya: ada saham yang brechungswiderstand satu dua poin tapi lantas langsung melorot turun. Jangan lupa untuk siap-siap cut-loss kalau saham turun beberapa poin di bawah titik ausbruch ini yang sudah berubah menjadi Unterstützung. Ingat: Resistance yang ditembus, langsung berubah menjadi titik Unterstützung baru. Saya akan membahas hal ini di pos tersendiri 2. Kalau hari berikutnya turun dan kemarin belum sempet beli, anjuran saya: BELI. Kalau turun lagi, beli lagi 3. Boleh saja menunggu beli (Bid) di Harga Unterstützung. Tapi bagaimana kalau saham turun TIDAK SAMPAI ke harga unterstützung (menurut contoh und a di Rp 2000), misalkan cuma turun ke 2025, lalu langsung naik lagi ke 2600 Apakah berusaha menghemat Rp 25 (bid di 2000, tapi tidak dapat) adalah keputusan tepat Kalau anda Beli di 2025, lalu saham naik ke 2600, anda untung 575. Kalau und a antri beli di 2000 tapi tidak mendapatkan saham tsb, und ein cuma gigit jari sampai berdarah-darah ketika und ein melihat saham Ein tersebut naik ke 2200, 2300, 2500, 2600. 4. Beli di harga berapapun lalu pasang stop verlust 10 di bawah 2000 Ingat: saham BREAKOUT berarti sinyal KAUFEN menyala. Artinya anda harus kaufen, harus beli. Nah, beli di harga berapa menjadi masalahnya. Artinya, LEBIH BAIK und eine Beli di Harga Berapapun Lalu Pasang Stop-DARIPADA Tidak Beli Sama Sekali. Kalau ragu, beli setengah dulu. Kalau yakin, langsung beli penuh Saat ini sembari menunggu terbitnya artikel quotAnalisa Teknikal Saham Untuk Pemula Bagian 7quot, saya sedang berusaha mempelajari Analisa Teknikal Trend Nachfolgend: Moving Average (MA). 1. Apakah yang saya pelajari ini benar atau ada Analisa Teknikal yang harus lebih terdahulu dipelajari dibanding MA setelah Analisa Harga, misalnya: Bollinger, RSI, Stochastisch, atau yang lainnya 2. Dikatakan bahwa jika: - MA 5 memotong ke atas MA 20 atau MA 20 memotong ke atas MA 50 merupakan Goldenes Kreuz dan - MA 5 memotong ke bawah MA 20 atau MA 20 memotong ke bawah MA 50 merupakan Death Cross Bisakah bung Iyan memberikan penjelasan sederhana ke saya maksud kalimat tersebut Terima Kasih Bung Iyan. 1. Setelah tahu dasar-dasar analisa harga, und ein Perlu tahu tahu arti Trending, Trendless dan definisi Uptrend, Abwärtstrend, Sideway. Seelah tahu hal di atas, barulah mulai belajar Trend Nachfolgesystem seperti Garis Trend Dan Moving Average. 2. Golden Cross Pada Crossover (Persilangan) MA Biasanya Diartikan Sinyal Beli. Death Cross Pada Crossover (Persilangan) MA Biasanya Diartikan Sinyal Jual. Penjelasan yang bagus pak iyan, terimakasih sudah berbagi ilmu Saya malah ketularan virus dari bapak, yaitu meninggalkan analisa fundamental. Sudah setahun ini rajin baca blog bapak, memang tiap metode dan strategi belum tentu cocok, apalagi jika diiringi ekspektasi yang berlebihan. Klo Boleh Tanya, Fibonacci Rückzug itu masuk kategori Mana Trend nach atau oscilator mohon pencerahannya Haupt saham harus disesuaikan dengan sifat dan kepribadian kita. Carilah Yang Cocok Setahu saya, Fibonacci Retracement Lebih Cenderung Sebagai Oszillator. Saya Sudah Lama Tidak Menggunakan Fibonacci Retracement Karena Sifatnya Yang SUBJEKTIF, Tergantung Kita Menarik Garis Di Mana. Oh Pak Iyan nggak pakai MA Kalau boleh tahu, Pak Iyan pakai Indikator apa saja dalam Handel atau menggunakan pola2 Kerze Maaf sebelumnya kalau saya bertanya tentang analisis yang Pak Iyan pakai, karena saya selalu salah dalam menggabungkan analisis. Mungkin saya bisa sedikit dapat pencerahan dari Anda yang sudah jauh lebih pengalaman dari saya, karena Pak Iyan udah masuk pasar modal sejak 1997 (saya baca di halaman profil kalau nggak salah) Terima kasih Pak Iyan Saya memakai MA, tapi tidak memakai MA Kreuz-über . Pak Iyan pakai MA Berapa Pak Biasanya Anda Yang Harus Memilih Sendiri MA Yang Hendak und ein Pakai. Tidak perlu ikut orang lain. Terima kasih Pak Iyan Pertanyaan dan komentar und ein akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan Hauptsaham TIDAK AKAN ditampilkan. Total Seitenaufrufe Misalkan saham NAIK Yang und ein Beli Rp 100 juta naik nilainya menjadi Rp 110 juta. Pilih Mana: Werbung Misalkan Saham TRUN Yang und ein Beli Rp 100 juta turun nilainya menjadi Rp 90 juta. Pilih Mana: Konsultasi amp Coaching Premium Wie weiß ich, was ich denke, bis ich sehe, was ich sage Bagaimana kutahu apa yang kupikirkan sampai aku melihat apa yang kukatakan

No comments:

Post a Comment